Pages

Rabu, 27 April 2011

arti sahabat

Sahabat atau persahabatan atau Arti Sahabat Sejati. Sobat ada yang tahu nggak sebenarnya a - Artipa sih arti sahabat itu.?? Nah berikut ini ulasan atau pengertian dari arti sahabat:

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi memang itulah yang membuat persahabatan kita akan mempunyai nilai yang indah.
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABATMU

Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABATMU

Maka dari itu Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu

Nah itulah Arti Sahabat,Arti Persahabatan atau Arti Sahabat Sejati.

Senin, 25 April 2011

TENTANG SAHABAT

Tali persaudaraan sesama umat terus utuh jika didasari ajaran al-Quran

AMIRUL Mukminin Khalifah Sulaiman Abdul Malik adalah sepupu Umar Abdul Aziz. Hubungan mereka sangat erat sehingga khalifah menamakan Umar sebagai pewaris takhtanya. Walaupun kaum kerabat khalifah tidak menyukainya, khalifah tetap meneruskan hasratnya itu kerana Umar amat taat kepada agama.

Seorang menteri dan penasihat khalifah terkenal alim lagi warak, Raja’ Haiwah menasihati Sulaiman sewaktu akhir hayatnya: “Wahai Amirul Mukminin, antara perkara yang menyebabkan engkau akan dijaga di dalam kubur dan menerima syafaat daripada Allah SWT di akhirat kelak adalah apabila engkau tinggalkan untuk orang Islam khalifah yang adil, maka siapakah pilihanmu? Jawab Khalifah Sulaiman: Aku melihat Umar Ibn Abdul Aziz.”

Suatu hari, sewaktu pemerintahannya, Sulaiman mengajak Umar ke kem tentera Bani Umayyah. Sulaiman bertanya kepada Umar: “Apakah yang kamu lihat wahai Umar bin Abdul-Aziz?” Khalifah nampak terlalu bangga ketika melihat kekuatan pasukan yang sudah dilatih.

Namun Umar menjawab tanpa rasa takut: “Aku sedang melihat dunia itu sedang dilahap antara satu sama lain, dan engkau adalah orang yang paling bertanggungjawab dan akan ditanyakan oleh Allah SWT mengenainya.”

Khalifah Sulaiman berkata lagi: “Tidakkah kamu takjub dengan kehebatan pemerintahan kita ini? Jawab Umar lagi: “Bahkan yang paling hebat dan membuatku takjub ialah orang yang mengenali Allah SWT kemudian menderhakai-Nya, mengenali syaitan kemudian mengikutinya, mengenali dunia kemudian condong kepadanya.”

Mengamati perbualan antara khalifah dan sahabat sejatinya, Umar Abdul Aziz itu jelas terlihat keikhlasan dan cinta kasih dalam perhubungan dua insan atas nama persahabatan dunia akhirat. Sulaiman menangis setiap kali Umar menasihati dengan penuh kasih sayang.

Kedua-dua bapa mereka iaitu Abdul Malik dan Abdul Aziz adalah adik beradik daripada keturunan kerajaan Bani Umayyah. Pertalian darah merapatkan hubungan mereka. Namun yang paling ketara ialah pertalian hati yang ikhlas kerana Allah SWT dalam mencintai saudaranya.

Teman paling rapat kadang-kadang boleh menjadi musuh dalam selimut melainkan orang dipelihara Allah SWT hati mereka daripada khianat, dengki yang disembunyi dan dendam yang dipendam. Dunia menunjukkan kesudahan orang yang teraniaya angkara teman sendiri, ada yang muflis disebabkan mahu menolong kawan.

Dipenjara kerana membela orang yang istimewa baginya tetapi orang itu akhirnya langsung tidak mengenang budi dan jasa sahabatnya itu. Semua terjadi kerana sikap kepura-puraan, bermuka-muka dan saling mengampu. Hubungan yang tidak diasaskan dengan kejujuran, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Al-Quran mengabadikan kejujuran dan keikhlasan persahabatan antara Muhajirin dan Ansar dalam firman Allah yang bermaksud:

“Dan orang yang menduduki kota Madinah dan beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Ansar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin) dan mereka (Ansar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa diberikan kepada mereka (Muhajirin) dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara daripada kekikiran dirinya, mereka itulah orang yang beruntung.” (Surah al-Hasyr, ayat 9).

Syarat tali persaudaraan boleh menjadi kukuh menurut al-Quran ialah jika anda dan sahabat disatukan oleh ikatan iman. Bukan kerana ikatan perniagaan atau assabiah jahiliah. Ia terlalu rapuh untuk dipegang, bahkan dua insan boleh dirosakkan oleh hubungan sebegitu.

Jika untung boleh jadi kawan, rugi pula saling tikam menikam. Masa berkuasa semua menyokong jika jatuh tanpa kuasa tiada seorang pun mahu menolong. Begitu pula di dunia, mereka boleh jadi sahabat rapat saling menguntungkan tetapi di akhirat, mereka menjadi musuh yang saling cela mencela.

Firman Allah SWT yang bermaksud:

“Teman akrab pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang bertakwa.” (Surah al-Zukhruf, ayat 67)

Ketika di dunia mereka saling tolong menolong pada jalan batil, jika seseorang melakukan kejahatan maka sahabatnya itu malah memuji dan mengampu kerana mahu mengambil kesempatan atas kelemahan saudaranya.

Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud meriwayatkan daripada Abi Bakrah, beliau berkata:

“Seorang lelaki memuji seseorang di sisi Rasulullah SAW kemudian Baginda SAW bersabda yang bermaksud: Engkau telah memotong leher sahabatmu. Barang siapa yang memuji saudaranya dengan tidak dapat dielakkan juga, maka hendaklah dia berkata: Aku menilai si polan. Dan Allah SWT yang menjadi penilai yang sebenar, seseorang tidak boleh menyucikan seseorang melebihi Allah SWT.”

Oleh itu, sahabat Rasulullah SAW amat membenci perbuatan suka mengampu, padahal mereka memang selayaknya mendapat pujian. Seorang lelaki memuji Abdullah bin Umar katanya: “Wahai sebaik-baik manusia, wahai anak sebaik-baik manusia.”

Maka ibu Umar berkata: “Aku bukan sebaik-baik manusia dan bukan anak sebaik-baik manusia tetapi aku seorang hamba Allah SWT daripada hamba-hamba Allah SWT, aku berharap kepada Allah SWT dan aku takut kepada Allah SWT. Demi Allah SWT jika kamu tidak mahu berhenti mengatakan yang demikian itu kepada seorang lelaki maka engkau sesungguhnya telah membinasakan dia.”

Iman menjadi penyatu dua hati, jika iman berbicara sikap ditunjukkan seseorang kepada saudaranya benar-benar bersih daripada kepentingan dunia. Dia berdiri sebagai pendamping yang jujur dalam menyatakan pandangannya, tidak ada apa yang ditutupi, yang pahit sama ditelan yang manis sama dirasa.

Dialah penasihat paling ikhlas demi kebaikan saudaranya, dia mewarnai pemikiran dan perasaan, pandangan dan sikap saudaranya dengan nilai agama yang membawa suasana harmoni di antara dua hati. Matlamat mereka bertemu dan bersahabat ialah kerana Allah SWT, agenda mereka rancang bersama ialah demi cita-cita akhirat. Tidak sesekali mereka biarkan dunia menghancurkan persahabatan itu.

Rasulullah SAW bersabda mengenai keperibadian sahabat sejati yang bermaksud:

“Mahukah kamu aku beritahukan mengenai orang baik di kalangan kamu? Para sahabat menjawab: Ya Wahai Rasulullah. Baginda SAW bersabda: Apabila kamu memandang kepada mereka, kamu teringat kepada Allah. Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi, bermaksud: “Mahukah kamu aku beritahukan orang yang jahat di kalangan kamu? Mereka ialah orang yang suka melaga-lagakan antara dua orang, yang suka merosakkan hubungan kasih sayang antara mereka yang berkasih sayang dan suka mencari aib cela orang yang baik-baik.” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Jika kita memandang ke wajah seseorang diberkati Allah SWT, seolah-olah memancar cahaya keimanan yang menembusi hati kita, aura iman itu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita kepada kelemahan diri.

Tetapi kadang-kadang kita menemukan seseorang yang membawa aura jahat daripada kalbunya sehingga pantulannya mempengaruhi pemikiran, sikap dan matlamat kita. Bukan senang menemukan seseorang yang benar-benar ikhlas mahu bersahabat kerana Allah SWT, mungkin disebabkan diri kita sendiri belum lagi baik maka susah sungguh untuk menemukan lelaki yang benar-benar baik dijadikan sahabat sejati.

- Penulis ialah pendakwah dari Sarawak

TINGGALKAN SAHABAT YANG TIDAK BAIK

Hati-hatilah atau tinggalkan sahaja sahabat seperti dibawah:

Sahabat yang tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.

Sahabat hipokrit: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.

Sahabat pengampu: Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang dia tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu atau mengkhianati amanahmu. Bila telah di percayai, dia khianati. Bila telah di cintai, dia dustakan.

Sahabat pemboros dan suka hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka berpesta, suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan yang melalaikan.

Sahabat yang membawamu semakin jauh dari Allah. Seorang yang tidak menambah kebajikanmu di dunia, lebih2 lagi di akhirat. Seorang yang tidak menambah manfaat kehidupanmu di akhirat, bukanlah temanmu yang sebenar.

Hati-hatilah memilih kawan, kerana kawan boleh menjadi cermin peribadi seseorang. Berkawanlah kerana Allah untuk mencari redha-Nya.

CIRI CIRI SAHABAT YANG BAIK

ciri-ciri seorang sahabat yang baik?

Seorang bijak pandai berpesan kepada anak lelakinya: “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut:

Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu;
Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;
Jika engkau memerlu pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;
Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik;
Jika dia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu;
Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;
Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;
Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu;
Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;
Jika engkau berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu;
Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu;
Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan;
Dia membantumu menunaikan tanggungjawab serta melarang melakukan perkara buruk dan maksiat;
Dia mendorongmu mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.

Sebagai remaja yang terlepas daripada pandangan ayah ibu berhati-hatilah jika memilih kawan. Kerana kawan, kita bahagia tetapi kawan juga boleh menjahanamkan kita

SAHABAT

Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati..’

“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya” (H.R al-Hakim)

ALLAH SWT mencipta makhluk di atas muka bumi ini berpasang-pasangan. Begitu juga manusia, tidak akan hidup bersendirian. Kita tidak boleh lari dari berkawan dan menjadi kawan kepada seseorang. Jika ada manusia yang tidak suka berkawan atau melarang orang lain daripada berkawan, dia dianggap ganjil dan tidak memenuhi ciri-ciri sebagai seorang manusia yang normal.

Inilah antara hikmah, kenapa Allah SWT mencipta manusia daripada berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa. Firman Allah SWT dalam surah al-Hujurat ayat 13, yang bermaksud:

“Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan berpuak-puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu sama lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang lebih bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya.”

Dalam Islam faktor memilih kawan amat dititikberatkan. Hubungan persahabatan adalah hubungan yang sangat mulia, kerana kawan atau sahabat berperanan dalam membentuk personaliti individu. Ada kawan yang sanggup bersusah-payah dan berkongsi duka bersama kita, dan tidak kurang juga kawan yang nampak muka semasa senang dan hanya sanggup berkongsi kegembiraan sahaja.

Pendek kata sahabat boleh menentukan corak hidup kita. Justeru, jika salah pilih sahabat kita akan merana dan menerima padahnya. Selari dengan hadith Rasululah saw yang bermaksud: “Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya” (H.R Abu Daud).

BFF

Arti Sebuah Sahabat

** Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri

** Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

** Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

** Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..

** Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

** Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

** Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

** Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

** Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

** Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??